Istilah perpustakaan digital tidak mudah didefinisikan ketika sejumlah ilmuwan dan profesional mengajukan definisi yang berbeda dengan bersandar pada sudut pandang dan setting keilmuan mereka masing-masing. Permasalahan ini diakui oleh Haigh[1] yang mengutarakan bahwa tidak ada sebuah definisi tunggal mengenai apa sesungguhnya yang dimaksud dengan perpustakaan digital (“there is not one single definition of what digital library is.”) Sejalan dengan gagasan tersebut. Cool[2] menggarisbawahi bahwa tidak ditemukan satupun definisi yang dapat disepakati apa sebenarnya perpustakaan digital itu (“there is no single agreed upon definition of what constitutes a digital library”).
Monday, December 3, 2012
Internet Mulai Memengaruhi Perilaku Perekonomian dan Masyarakat Indonesia
Meskipun tingkat penetrasi Internet di Indonesia cukup rendah, yakni 9,1% dari jumlah penduduk pada tahun 2010, dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di kawasan ini (Cina 34,3%, Malaysia 55,3% dan Vietnam 27,6% (ITU 2011), namun pertumbuhan Internet di Indonesia sudah mulai meningkat tajam. Ukuran penyebaran Internet di Indonesia telah naik dua kali lipat sejak tahun 2008, menurut indeks yang dikembangkan untuk laporan ini.
Penggunaan Internet sangat bervariasi di seluruh Indonesia, mencerminkan perbedaan
jangkauan, ukuran pasar dan kondisi infrastruktur. Penggunaan tertinggi adalah di Jakarta, diikuti oleh kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Kemampuan yang lebih sederhana terdapat di pedesaan yang lebih banyak mengandalkan satelit dan warnet (Internet café).
Penggunaan Internet sangat bervariasi di seluruh Indonesia, mencerminkan perbedaan
jangkauan, ukuran pasar dan kondisi infrastruktur. Penggunaan tertinggi adalah di Jakarta, diikuti oleh kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Kemampuan yang lebih sederhana terdapat di pedesaan yang lebih banyak mengandalkan satelit dan warnet (Internet café).
Wednesday, November 28, 2012
Pustakawan dan Twitter
Perkembangan jejaringan social (social media) semakin cepat dan semakin memudahkan setiap personal untuk mengupdate informasi melalui text (message) cepat maupun berita-berita dan fasilitas lainnya yang menarik.Perpustakaan sebagai lembaga jasa layanan informasi haruslah menyadari akan pentingnya twitter sebagai media social. Dan tentunya pemanfaatan yang baik dan bertujuan positif dari media social seperti twitter ini tentu akan berdampak baik juga buat pencitraan lembaga atau bahkan sebuah profesi. Pustakawan modern haruslah meningkatkan personality melalui pemanfaatan media social seperti twitter ini.
Peran Pustakawan di Era Teknologi Informasi
Pustakawan merupakan ujung tombak dalam pelayanan jasa informasi di perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat menuntut pustakawan untuk lebih aktif lagi dalam mengupdate informasi dan perkembangan terbaru dalam dunia teknologi informasi. Masuknya komputer dan internet ke dalam perpustakaan menjadi satu hal yang perlu disadari dan dipahami oleh pustakawan. Perkembangan perangkat teknologi menjadi media yang memudahkan pekerjaan pustakawan. Teknologi Informasi ini setidaknya menjadi media yang bisa membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja pustakawan dalam upaya memberikan pelayanan kepada pemustaka.
Subscribe to:
Posts (Atom)